Beranda / Artikel / Menteri PPPA Dukung Pelaku Usaha Perempuan Kembangkan Potensi dan Perannya
Menteri PPPA Dukung Pelaku Usaha Perempuan Kembangkan Potensi dan Perannya
Publish 00 00 0000 | dilihat 0 kali
Dukungan terhadap perempuan dalam sektor ekonomi, khususnya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) perempuan, terus disuarakan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga agar para perempuan dapat terus mengembangkan potensi dan perannya sebagai pelaku usaha agar bisa “naik kelas”. Menteri Bintang kembali menyuarakan dukungannya tersebut bagi para pelaku usaha perempuan yang hadir dalam Acara Gebyar 100.000 Warung Posko Pangan dan Laku Pandai/LKD, di Lapangan Banteng, DKI Jakarta.
“Ketika kita bicara masalah UMKM di Indonesia, 64 jutanya adalah usaha mikro, dan dari 64 juta usaha mikro tersebut, 60 persennya dimiliki dan dikelola oleh perempuan. Artinya, perempuan adalah kekuatan ekonomi bangsa. Tentunya pada kesempatan ini, perlu kita sampaikan bahwa meningkatkan kualitas diri, mengembangkan potensi, menjadi penting agar UMKM para perempuan ini bisa “naik kelas”. Tidak ada istilah tidak mungkin dan tidak bisa, asalkan ada komitmen dan kerja keras dari kita semua,” ujar Menteri Bintang dalam siaran resminya, Sabtu (17/12/202).
Menteri Bintang membuka secara resmi kegiatan Gebyar 100.000 Warung Posko Pangan dan Laku Pandai/LKD ini, dengan didampingi oleh Walikota Jakarta Pusat, Dhany Sukma, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang, Ketua Umum Induk Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia (INKOWAPI) sekaligus Founder Sahabat Usaha Rakyat (SAHARA), Sharmila, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Provinsi DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo, serta Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Giwo Rubianto, dan beberapa pejabat undangan lainnya.
“Kegiatan ini mengambil momentum yang sangat baik di bulan Desember, yaitu bulan pergerakan perempuan Indonesia. Minggu depan, tepatnya tanggal 22 Desember, kita akan memperingati Hari Ibu, yang merupakan momentum untuk mengenang dan memberikan penghormatan atas diselenggarakannya Kongres Perempuan Pertama pada 22 Desember 1928 di Yogyakarta. Peringatan Hari Ibu setiap bulan Desember mengingatkan kita semua akan pentingnya peran serta perempuan dalam membangun bangsa dalam berbagai sektor, termasuk dalam sektor ekonomi,” ujar Menteri Bintang.
Menteri Bintang menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya bagi INKOWAPI, SAHARA, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dan KADIN yang telah bekerja sama dalam program ini. Melalui pelatihan dan pendampingan, praktek penjualan, makeover warung, dan bahkan bantuan akses permodalan dan digitalisasi, tentunya akan menjadi dukungan yang kuat bagi perempuan untuk tidak hanya memulai bisnis, tetapi juga mengembangkan dan mempertahankannya.
Menteri Bintang membagikan stiker SAPA 129 untuk dapat ditempelkan di warung-warung. “Saat ini Kemen PPPA telah memiliki layanan call center pelaporan kekerasan terhadap perempuan dan anak, SAPA 129, yang dapat diakses melalui telepon 129, dan WhatsApp 08111-129-129. Kami mohon bantuannya untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat atas layanan ini, dengan menempelkan stiker SAPA 129 ini di warung ibu–ibu sekalian,” ucap Menteri Bintang.
Sementara itu, berkaitan dengan gerakan pengembangan ekonomi melalui warung tersebut, Walikota Jakarta Pusat, Dhany Sukma, menyampaikan bagaimana pemerintah kota Jakarta Pusat bersama INKOWAPI / SAHARA menyepakati program pengembangan ekonomi berbasis warung. Ia juga berbangga menyampaikan bahwa hasil dari program ini sangat luar biasa, karena telah melahirkan beberapa praktik baik. Dalam kurun waktu 11 bulan setelah dilakukan makeover warung dan pelatihan dengan pengelolaan berbasis digital, beberapa warung mengalami peningkatan omzet mencapai 1 milyaran rupiah dalam 11 bulan.
“Setelah pertemuan dan diskusi dengan INKOWAPI/ SAHARA mengenai bagaimana meningkatkan peran perempuan dalam menunjang ekonomi keluarga melalui peran pelaku usaha warung di kampung–lampung, kami sepakat untuk membangun suatu ekosistem dalam rangka pengembangan ekonomi masyarakat berbasis warung, dengan mengedepankan peran perempuan. Kemudian, kita melibatkan peran masyarakat, juga melibatkan kader PKK di lingkungan RW untuk membentuk komitmen bersama dalam pengembangan usaha masyarakat berbasis warung di kampung-kampung. BUMN dan BUMD juga turut ambil bagian. Sehingga, masyarakat mendapatkan tidak hanya akses permodalan, tetapi juga akses pelatihan dan pengelolaan keuangan berbasis digital,” ujar Dhany. (Guffe)